Senin, 08 Juni 2009

PAREPARE PEROLEH PENGHARGAAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI


PAREPARE – Satu lagi prestasi Kota Parepare. Dengan lahan pertanian yang serba terbatas, Parepare tetap mampu membuktikan diri sebagai daerah penyumbang produksi pertanian secara nasional, khususnya tanaman padi sebesar 5 persen. Atas prestasi ini, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan penghargaan kepada Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe yang dinilai berhasil mendorong peningkatan produksi padi di daerahnya selama tahun 2008 lalu.

Kepastian terpilihnya Parepare sebagai salah satu daerah penerima penghargaan peningkatan tamanan padi tahun 2008, tertuang dalam surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Ir. Udhoro Kasih Anggoro, MS, Nomor : 171 KP 450 C4 5 09. Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan yang selanjutnya diminta dilanjutkan kepada bupati/walikota yang masuk dalam daftar penerima penghargaan.

Ironisnya, sejumlah daerah tetangga seperti Kabupaten Pinrang dan Barru yang dikenal sebagai daerah-daerah penghasil padi di Sulawesi Selatan, justru tidak masuk dalam daftar penerima penghargaan yang akan diserahkan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali Jawa Tengah, bertepatan dengan pelaksanaan Jambore Sekolah Lapangan Pengelola Tanaman Terpadu (SL-PPT) tahun 2009, Selasa (7/6).

Sementara itu, kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Parepare, Iwan Asaad, Ap, M.Si mengatakan, selain Parepare ada 13 kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan yang turut mendapatkan penghargaan serupa, yakni Enrekang, Wajo, Selayar, Jeneponto, Bone, Soppeng, Sidrap, Bulukumba, Luwu Utara, Gowa, Pangkep, serta Palopo. Selain itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo juga turut menjadi penerima penghargaan ini.

Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Agribisnis Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan (PKPK), Ir. Abd. Wahid, mengatakan, dibanding tahun 2007, produksi tanaman padi petani Parepare mengalami peningkatan yang luar biasa yakni sebesar 24,17 persen. “Pada tahun 2007, kita hanya mampu memproduksi 44,70 kuintal per hektar, sementara pada tahun 2008 dengan luas lahan yang sama kita berhasil tingkatkan hingga 56,17 kuintal per hektar. Inilah yang menjadi penilaian pemerintah pusat sehingga Kota Parepare memperoleh penghargaan,” katanya, Kamis (4/6).

Dengan luas lahan 933 hektar, total produksi padi Parepare selama tahun 2008 adalah 5185 ton. Sementara pada tahun 2007 hanya berkisar 4152 ton. Ia tak menampik jika kenaikan produksi tersebut tidak terlepas dari peran para penyuluh lapangan dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Parepare. Melihat pencapaian yang terjadi tahun 2008, Abd Wahid optimis, tahun 2009 total produksi padi daerah ini kembali dapat ditingkatkan.

Apalagi tambahnya, komitmen pemerintah dalam hal ini Walikota Parepare terhadap peningkatan produksi pertanian cukup besar. Sejumlah kebijakan disebutkan Abd Wahid seperti pengadaan alat-alat mesin pertanian (Alinstan) serta penyediaan pupuk dan obat-obatan yang memadai merupakan kebijakan Walikota Parepare di bidang pertanian yang patut diapresiasi. Selain itu, saat ini para petani juga terus didorong untuk menggunakan varietas benih yang telah bersertifikat, kegiatan pemupukan secara berimbang. Pemerintah juga terus melakukan perbaikan irigasi serta pembinaan kepada kelompok tani melalui kegiatan penyuluhan secara berkesibambungan.

Tidak ada komentar: