Minggu, 21 Juni 2009

HUMAS BEDAH RUMAH WARGA


PAREPARE – Berbeda tahun-tahun sebelumnya, pada kegiatan Program Peningkatan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Kota Parepare tahun 2009, Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota tidak saja melengkapi fasilitas rumah binaannya dengan hal-hal yang merupakan item penilaian tim penilai provinsi, tetapi juga melakukan kegiatan renovasi rumah milik I Kasse, salah satu rumah binaan program P2WKSS tahun ini.

Kegiatan yang berlangsung Sabtu (20/6) ini sempat menarik perhatian warga sekitar, dan berjalan layaknya program bedah rumah yang pernah hit di salah satu televisi nasional beberapa waktu lalu. Sejumlah warga sekitar rumah I Kasse yang tak lain adalah anak, cucu dan menantu I Kasse sendiri, turut membantu kegiatan renovasi rumah tersebut.

Menurut Kabag Humas, Iwan Asaad, AP, M.Si, kebijakan bedah rumah oleh pihaknya ditempuh sehubungan kondisi rumah I Kasse yang memprihatinkan. Apalagi, tambahnya, orang tua yang diperkirakan telah berumur lebih seratus tahun ini tidak memiliki keuangan memadai untuk memperbaiki sendiri rumahnya.

Selain kondisi kesehatan dan umur yang tidak lagi memungkinkan, I Kasse juga hanya tinggal berdua bersama anak menantu laki-lakinya yang berprofesi sebagai pekerja tak menentu. Sementara anak bungsu I Kasse yang sebelumnya tinggal bersama dirinya, pergi merantau ke Kalimantan. “Ada banyak hal yang kami coba lakukan, tetapi kami melihat bahwa prioritas yang paling dibutuhkan I Kasse adalah perbaikan rumah,” kata Iwan Asaad.

Selain serambi bagian depan yang diperbaiki dengan mengganti atap dan kayu balok-balok penyangga atap dengan seng dan kayu yang baru, pihaknya kata Iwan, juga melakukan pergantian dinding rumah I Kasse dengan bahan yang lebih baru. Selain itu, juga dilakukan pengecetan pada dinding dan tiang-tiang rumah untuk menghilangkan kesan kumuh. Iwan berharap, ke depan program P2WKSS dapat diselenggrakan secara lebih baik lagi, sehingga benar-benar dapat memberi manfaat kepada warga binaan.

Pelaksanaan program ini menurut Iwan, desain awalnya tidak saja diperuntukan pada fisik, tetapi juga penguatan pada kegiatan non fisik. Sehingga, ke depan kata dia, harus dilakukan dalam rentang waktu yang cukup dan tidak berlangsung seminggu atau dua minggu sebagaimana saat ini. Sementara itu, melihat kondisi rumahnya yang telah sedikit membaik dari sebelumnya, I Kasse cuma berujar singkat, “makanjami bolaku,” ujarnya dalam bahasa Bugis.

Tidak ada komentar: